RSS

STAIL Hidayatullah Surabaya Kampusku

27 Mei

STAIL Hidayatullah Surabaya Kampusku – Seperti sabtu-sabtu sebelumnya kampusku, dalam kajian Ust. Nur Fuad dosen STAIl Hidayatullah Surabaya  sepi dari kehadiran mahasiswa. Tak tahu apa yang menyebabkan mereka tidak hadir. Tetapi masing-masing mereka mempunyai alas an yang kuat untuk tidak mengikuti majelis yang dicintai Allah ini. Baik karena ngantuk. Ada tugas atau mungkin malas atau barang kali tidak peduli dengan hal itu

Namun pagi ini sedikit berbeda, teman-teman kita kali ini agak sedikit sadar dan lumayan banyak –darpada tidak ada yang hadir- ikuti acara ini. Tidak lupa juga beliau selaku petingggi Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya mengingatkan betapa pentingnya tetap semangat denga perjuangan Islam.

Kitab Ta’lim Mutalim adalah kitab kaijan kita rutin Sabtu pagi. Karya Zarnuji ini berisikan bagaimana etika dan adab dari seorang penuntut ilmu menghormati ilmu dan pemilik ilmu itu sendiri. Sebenaranya banyak kekurangan dari buku ini. Yaitu tidak ada penjelasan konsep-konsep ilmu yang bagaimana dan kurikulumnya tidak jelas. Tetapi untuk hanya memeper lurus akhlak seorang murid, yang sekarang ini sedang dilanda krisis ahlak dan karakternya, sangat cocok untuk diperdalami.

Pada halaman tujuhbelas, dalam buku ini dituliskan oleh dia bahwa seorsng penuntut ilmu harus menghormati segala yang berada pada ustadnya atau yang dituntuti ilmu itu. Misalnya adalah anaknya. Kita sebagai penghornatan pada ustad harus menghormati anaknya karena juga merupakan hormat kepada ustadz. Tidak seperti yang terjadi selama ini di Pesantren Hidayatullah Surabaya. Yaitu malah jika ada anak ustadz dicubit-cubit atau dikejar-kejar selayaknya teman atau anak orang lain biasa.

Sebagai penghormatan dan sekaligus untuk mendapatkan keberkahan ilmu dari yang kita cari, tentu kebiasaan ini harus dirubah. Sebagai anak yang paling tua disini kita harus menjadi contoh bagai adik kecil yang lain. Mari menuju kampus STAIL Hidayatullah Surabaya suatu peradaban

 

Tinggalkan komentar